APA KATA MEREKA..!!


Selengkapnya...

Tips: Motivasi, Komunikasi, Leadership

THE POWER OF EDAN

"Apa jadinya jika Anda memiliki target dan Anda tahu bahwa Anda tidak mungkin gagal mencapainya?"

" Self Confidence, Self Esteem"
" Tranformation Your Life "
" Change Your Mind"
"Take Control Your Life"



Yakinlah saat ini Anda pada keputusan YANG TEPAT ..
segera Ambil kesempatan untuk mengikuti WORKSHOP E.D.A.N….!!
Belum Percaya..!!
Kami Meng GARANSI Keputusan Anda dengan
100% INVESTASI yang telah di bayarkan…!!!



PERCAYA NGGAK PERCAYA .. INI YANG TERJADI...!!!

But They Did Not Give Up!

Berikut ini adalah sebagian inspirasi dari "Self Efficacy"-nya Dr. Albert
Bandura, sebagiannya lagi dari memungut di sana dan di sini. Semoga
bermanfaat.

Abraham Lincoln berangkat ke medan perang sebagai kapten dan kembali sebagai
prajurit. Kemudian, dia gagal sebagai pebisnis. Sebagai ahli hukum di
Springfield, dia sangat tidak praktis dan temperamental untuk sukses. Dia
beralih ke dunia politik dan kalah pada usaha pertamanya untuk menjadi
anggota legislatif, kemudian kalah lagi dalam nominasi menjadi anggota
konggres, kemudian gagal menjadi komisioner di General Land Office, kalah
lagi dalam pemilihan senator tahun 1854, kalah lagi dalam pemilihan Wakil
Presiden tahun 1856, dan kalah lagi dalam pemilihan senat 1858. Dia menulis
kepada seorang temannya, "Saya sekarang adalah manusia hidup yang paling
menderita. Jika apa yang saya rasakan dibagi rata kepada semua umat manusia,
maka tak ada wajah yang ceria di muka bumi ini."

Winston Churcill harus mengulang di sekolah dasar, dan saat ia memasuki
sekolah berikutnya, Harrow, ia ditempatkan di bagian terendah di kelas
terendah. Selanjutnya, ia gagal dua kali dalam ujian masuk Royal Military
Academy at Sandhurst. Ia kalah dalam pemilihan anggota parlemen. Ia menjadi
perdana menteri di usia 62 tahun. Ia kemudian menulis, "Never give in, never
give in, never, never, never, never - in nothing, great or small, large or
petty - never give in except to convictions of honor and good sense. Never,
Never, Never, Never give up."

Socrates, dijuluki sebagai "koruptor kaum muda yang amoral" karena
ajarannya. Ia meneruskan korupsinya, bahkan setelah dijatuhi hukuman mati.
Ia mati minum racun dan tetap dalam keadaan korupsi.

Sigmund Freud menuai "Huuu...!" yang meriah saat pertama kali
mempresentasikan idenya di hadapan masyarakat ilmiah Eropa. Ia kembali ke
kantornya dan tetap menulis.

Guru-guru Thomas Alva Edison berkata, "dia terlalu tolol untuk belajar
apapun." Dia dipecat dari pekerjaan pertamanya karena "tidak produktif".
Sebagai penemu, Edison membuat 1.000 percobaan yang gagal sebelum menemukan
bola lampu. Saat seorang wartawan bertanya kepadanya, "Apa rasanya gagal
seribu kali?" Edison menjawab, "Saya nggak gagal seribu kali. Bola lampu
ditemukan dengan seribu langkah."

Albert Einstein tidak bisa bicara sampai berusia 4 tahun dan tidak bisa
membaca sampai usia 7 tahun. Orangtuanya beranggapan bahwa dia abnormal.
Salah satu gurunya mendeskripsikan Einstein dengan, "mentalnya terlalu
lemot, tidak sosial, dan terus bertualang dalam impian bodoh." Dia
dikeluarkan dari sekolah dan ditolak masuk ke sekolah politeknik Zurich.
Einstein sangat sedikit belajar bicara dan menulis. Ia bahkan sedikit sekali
belajar matematika.

Louis Pasteur hanyalah murid rata-rata di sekolahnya. Ia ranking 15 dari 22
di kelas kimia.

Setelah audisi pertamanya, Sidney Poitier dinasehati oleh direktur casting,
"mengapa kamu tidak berhenti menghamburkan waktu orang lain dan pergilah
keluar sana jadi tukang cuci piring atau apalah gitu?" Saat itulah, ia
memutuskan untuk membaktikan dirinya dalam dunia akting.

Henry Ford gagal dan bangkrut lima kali sebelum dia sukses dengan mobilnya.

Stan Smith ditolak menjadi ball boy untuk Davis Cup karena "terlalu aneh dan
kikuk." Dia tetap aneh dan kikuk, dan memenangkan Wimbledon dan US Open.
Dan, delapan piala Davis.

RH Macy gagal dan bangkrut tujuh kali sebelum tokonya merajalela di New
York.

Saat Bell Telephone Company jungkir balik di masa-masa awalnya, pemiliknya
Alexander Graham Bell menawarkan seluruh haknya ke Western Union seharga
100,000 USD. Penawaran itu ditolak dengan balasan, "apa manfaatnya mainan
elektronik yang ditawarkan perusahaan ini."

Michael Jordan berkata, "Sepanjang karir Saya, Saya gagal 900 kali melempar
bola. Saya kalah di hampir 300 pertandingan. 26 kali Saya dipercaya untuk
melakukan lemparan kemenangan, dan gagal. Saya gagal dan gagal lagi di
sepanjang hidup Saya. Itulah sebabnya Saya sukses."

Walt Disney dipecat dari jabatannya sebagai editor di sebuah koran, sebab
dianggap "tidak punya imajinasi dan tak punya ide bagus." Dia bangkrut
beberapa kali sebelum membangun Disneyland. Faktanya, taman bermain itu
ditolak oleh kota Anaheim dengan alasan hanya akan mengundang manusia sampah
dan gelandangan.

Saat pertama kali Jerry Seinfeld manggung sebagai pelawak profesional, dia
melihat audience, terdiam kaku, dan lupa bahasa Inggris. Dia mencoba
berjuang sekitar satu setengah menit sebelum didepak dari panggung. Dia
kembali lagi malam berikutnya, dan menutup aksinya dengan applause yang
sangat meriah.

18 penerbit menolak menerbitkan buku Richard Bach. Macmillan akhirnya
menerbitkan "Jonathan Livingston Seagull" di tahun 1970. Tahun 1975, 7 juta
kopi buku itu beredar, hanya di Amerika saja.

Setelah peran pertamanya sebagai bellboy di film "Dead Heat on
Merry-Go-Round" , Harrison Ford dipanggil wakil presiden studio film ke
kantornya. "Duduklah nak," ia berkata. "Saya akan bercerita. Saat pertama
kali Tony Curtis tampil dalam film, perannya hanyalah mengantarkan sebuah
kantong belanja. Kami melihatnya dan kami langsung tahu bahwa ia adalah
bintang besar." Ford membalas, "Saya kira Bapak melihatnya sebagai kurir
kantong belanja." Tuan wakil presiden berdiri dan berkata, "Kamu nggak
ngerti juga ya, kamu nggak ngerti juga... sekarang minggat deh dari sini!"

Kepala sekolah Michael Cain berkata padanya, "Kamu bakal jadi pekerja di
sepanjang hidup kamu." Michael Cain mempekerjakan dirinya dan mendapatkan
dua Academy Award.

Charlie Chaplin awalnya ditolak oleh berbagai studio di Hollywood sebab
pantomimnya dianggap "nonsense".

Di SMU, Robin Williams terpilih sebagai "Yang Paling Kecil Kemungkinan
Suksesnya".

Decca Records membatalkan kontrak rekaman The Beatles dengan alasan, "Kami
tidak suka suara mereka. Grup band dengan gitar bakal segera punah." Setelah
itu, Columbia Records juga mendepak mereka.

Tahun 1954, Jimmy Denny, manajer Grand Ole Opry, memecat Elvis Presley
setelah satu kali manggung. Mereka bilang ke Elvis, "Kamu nggak bakal
kemana-mana, nak. Sebaiknya kamu kembali menjadi supir truk saja."

Beethoven biasa memegang biola dengan cara yang aneh dan lebih memilih
memainkan karyanya sendiri ketimbang memperbaiki tekniknya. Gurunya menyebut
dia sebagai "komponis tanpa harapan". Ia menulis lima simfoni terkenalnya,
dengan telinga yang tuli total.

Sebuah dealer barang seni menolak Picasso saat ia ingin numpang berteduh
menyelamatkan lukisannya dari guyuran hujan. Tak lama kemudian dealer itu
bangkrut.

Van Gogh hanya berhasil menjual satu lukisan saja di dalam hidupnya. Itupun,
dijual kepada saudara dari temannya seharga 400 franc (sekitar 50 USD). Ini
tidak membuatnya berhenti untuk berkarya menghasilkan lebih dari 800
lukisan.

12 penerbit menolak "Harry Potter" karya JK Rowlings sebelum sebuah penerbit
kecil setuju menerbitkan "Harry Potter and The Philosopher' s Stone".

"Komputer masa depan beratnya tidak akan lebih dari satu setengah ton."
(Popular Mechanics, meramalkan kemajuan ilmu pengetahuan, 1949.)

"Saya rasa, akan ada pasar dunia untuk sekitar lima komputer." (Thomas
Watson, chairman of IBM, 1943.)

"Saya sudah kemana-mana di negeri ini dan berbicara dengan orang-orang
terbaik, dan Saya bisa meyakinkan Anda bahwa data processing adalah lelucon
yang tak akan bertahan sampai akhir tahun." (Editor kepala untuk buku bisnis
di Prentice Hall, 1957.)

"Tapi apa bagusnya?" (Insinyur di divisi Advanced Computing Systems IBM,
mengomentari microchip, 1968)

"Tidak ada alasan mengapa orang harus punya komputer di rumahnya." (Ken
Olson, president, chairman dan founder of Digital Equipment Corp, 1977.)

"Telepon ini terlalu merepotkan untuk dipertimbangkan sebagai alat
komunikasi. Tak ada nilainya buat kita." (memo rapat di Western Union,
1876.)

"Kotak musik tanpa kabel ini tak ada nilai komersialnya. Siapa sih yang mau
membayar untuk lagu yang dikirim kepada orang yang tidak jelas?" (Kolega
David Sarnoff saat menolak investasi di bidang radio sekitar tahun 20-an.)

"Siapa sih yang mau mendengar aktor berbicara?" (HM Warner, Warner Bros,
1927 sesaat sebelum era film bisu berakhir.)

"Mesin terbang yang lebih ringan dari udara. Itu mustahil banget." (Lord
Kelvin, president, Royal Society, 1895.)

"Kami lalu pergi ke Atari dan berkata, kami punya sesuatu yang istimewa,
separuhnya menggunakan sparepart Anda, maukah Anda membiayai kami? Kami cuma
mau mengerjakannya, nanti kami berikan seluruhnya kepada Anda. Bayar gaji
kami, kami akan bekerja untuk Anda. Mereka bilang: nggak. Lalu kami pergi ke
Hewlett-Packard; mereka bilang, kami tidak butuh Anda. Anda bahkan belum
lulus kuliah." (Steve Jobs, founder Apple Computer saat merayu Atari and HP
agar mau berinvestasi untuk membuat PC.)

"Mengebor untuk minyak? Maksud kamu mengebor tanah untuk menemukan minyak?
Gila luh!" (Tukang bor yang ditawari Edwin L Drake untuk mengebor minyak,
1859.)

"Pesawat terbang itu mainan bagus. Tapi nggak ada gunanya untuk militer."
(Marsekal Ferdinand Foch, Professor of Strategy, Ecole Superieure de
Guerre.)

"Memory sebesar 640K sudah cukup untuk setiap orang." (Bill Gates of
Microsoft, 1981.)

21 penerbit menolak novel humor Richard Hooker, M*A*S*H. Padahal dia
mengerjakannya tujuh tahun.

22 penerbit menolak buku James Joyce "The Dubliners".

27 penerbit menolak buku pertama Dr. Seuss, "To Think That I Saw It on
Mulberry Street"

Jack London meneriman enam ratus surat penolakan sebelum berhasil menjual
kisah pertamanya.

Novelist kriminal Inggris John Creasey menerima 753 surat penolakan sebelum
ia berhasil menerbitkan 564 buku.

William Saroyan mengumpulkan seribu penolakan sebelum berhasil menerbitkan
"Way to not take a hint, Bill!"

Kolonel Harland Sanders ditolak ratusan kali, sebelum KFC-nya ngetop ke
seluruh dunia.

Daniel Boone ditanya apakah dia pernah tersesat di tengah hutan. Boone
menjawab, "nggak, tapi pernah sih kesasar tiga hari."

John Milton menulis "Paradise Lost" selama 16 tahun setelah ia kehilangan
penglihatannya.

Seorang profesor di MIT membuka kursus "Gagal". Dia melakukannya, katanya,
karena kegagalan adalah pengalaman yang lebih sering terjadi ketimbang
sukses. Dalam sebuah interview seseorang bertanya kepadanya, apakah ada yang
gagal dalam kursusnya itu. Ia berpikir sejenak dan kemudian berkata, "nggak
sih, tapi ada dua yang tidak menyelesaikan. "

James Sastrowijaya dari Jakarta, ditolak 20 bank sebelum berhasil meyakinkan
enam bank. Ia kemudian menjadi milyarder properti dengan modal nol rupiah.

Masbukhin si raja voucher, gagal bisnis berkali-kali sebelum menjadi
"Karyawan Ber-Omzet Milyaran".

Toko Roni Yuzirman di Tanah Abang terbakar. Ia kini makin berhasil dengan
toko online, "Manet Vision".

Seorang peserta seminar Tung Desem Waringin mengaku, "Tiga tahun yang lalu
Saya adalah cleaning service di Golden Truly". Sekarang, Saya punya Jaguar
sendiri.

Sampai detik ini masih ada saja pihak hotel yang bertanya, "Bener nih Pak,
judulnya Workshop E.D.A.N.?"

YET, THEY DID NOT GIVE UP!

Ikhwan Sopa
Trainer E.D.A.N.

+62 21 70096855
QA Communication
School of Motivational Communication
Your Confidence Solution

Videos on NLP, Self Confidence, Law Of Attraction, Hypnosis, Positive
Thinking, Affirmation, Motivation, Communication, Leadership:

POWER WORKSHOP E.D.A.N.

POWER COMMUNICATION AND
SELF CONFIDENCE WORKSHOP

Read: The Book Of Confidence

TARGET

Di akhir sesi para partisipan akan lebih percaya diri:

1. Dalam kehidupan pribadi.
2. Dalam kehidupan karir, profesi, dan bisnis.
3. Dalam dinamika teamwork dan network.
4. Dalam memimpin.
5. Dalam menjual.
6. Dalam berpresentasi.
7. Dalam berkomunikasi.

OUTCOMES AND RESULTS


1. Pribadi yang penuh percaya diri dalam memilih dan membangun sikap dan perilaku, menentukan pilihan hidup, memilih keputusan-keputusan penting di dalam hidup, dan penuh keyakinan dalam mengeksekusi tindakan untuk mencapai cita-cita dan kesuksesan hidup pribadi.

2. Pribadi yang penuh percaya diri dalam menjalani pilihan karir, profesi, dan bisnis. Pribadi yang penuh keyakinan akan kesuksesan karir, profesi, dan bisnis. Pribadi yang mampu menciptakan "self fulfilling prophecies" dalam karir, profesi, dan bisnisnya. Pribadi yang berkomitmen penuh dan mampu menciptakan pencapaian sesuai dengan rencana, harapan, visi, dan target dalam karir, profesi, dan bisnis.

3. Pribadi yang memahami dan meyakini efektifitas teamwork dan network. Pribadi yang memiliki kepercayaan penuh terhadap peer atau kolega di dalam teamwork dan network. Pribadi yang penuh percaya diri dalam menjalani dan menyikapi dinamika teamwork dan network. Pribadi yang mampu meminimalisir konflik dalam teamwork dan network. Pribadi yang terlibat aktif dalam membangun kekuatan teamwork dan penuh percaya diri dalam membangun network.

4. Pemimpin yang penuh percaya diri dalam menjalani posisi sebagai pemimpin tanpa menjadi arogan. Pemimpin yang memiliki wisdom dalam menjalankan aspek kontrol terhadap tim kerja dan bawahan. Pemimpin yang "tegas" dan "disegani" dan bukan "ditakuti". Pemimpin yang mampu secara netral dan konstruktif menjadi fasilitator dan katalisator dalam dinamika organisasi, kelompok, atau tim kerja. Calon pemimpin yang penuh percaya diri dan keyakinan dalam menapaki jalan menuju kepemimpinan. Calon pemimpin yang mampu menciptakan peta jalan menuju posisi pemimpin, dan mampu menjamin bahwa dirinya tidak akan berakhir menjadi pemimpin yang "salah memimpin".

5. Penjual yang mampu mengimplementasikan konsep "selling with confidence" dalam kehidupan nyata sebagai penjual, dengan pemahaman bahwa "confidence" adalah syarat mutlak untuk kesuksesan seorang penjual. Penjual yang penuh percaya diri tentang diri sendiri, tentang produk, dan tentang perusahaan. Penjual yang mampu mempertahankan orientasi kepada pelanggan dan kepada kepuasan pelanggan. Penjual yang mampu memperbaiki kemampuan prospecting dan kemampuan membangun rapport atau keintiman dengan calon pelanggan. Penjual yang lebih piawai dalam melakukan "objections handling". Penjual yang mampu secara konsisten memenuhi target penjualan, meningkatkan volume penjualan, dan menaikkan "closing rate".

6. Pribadi yang mampu melakukan presentasi dengan penuh percaya diri. Pribadi yang mampu menyajikan presentasi dengan dampak persuasi yang maksimal. Pribadi yang memahami dan meyakini besarnya peran "ekspresi" dalam efektifitas presentasi (riset ilmiah: kata-kata 7%, gesture 35%, dan ekspresi 58%), sehingga mampu mengembangkan kemampuan berekspresi yang paling persuasif dan meyakinkan dalam setiap presentasi.

7. Pribadi yang memahami aspek komunikasi secara menyeluruh, sehingga mampu mensinkronkan kemampuan berkomunikasi secara "eksternal" (berbicara dan berinteraksi dengan orang lain, atau dengan benda mati, atau dengan keadaan dan situasi), dan "internal" (mindsetting, motivasi, beliefs system, values, attitude, dan behaviour), di mana sinkronisasi adalah syarat mutlak efektifitas berkomunikasi. Pribadi yang mampu berkomunikasi secara efektif, persuasif, dan memberikan dampak serta hasil sesuai target dan rencana.


QA Communication
School of Motivational Communication

Komentar PESERTA Workshop

Sombong dan Percaya Diri, Apa Bedanya?
Author: jonru. 28 March 2008 : 2:50 pm.
Sekolah-Menulis Jarak Jauh | Cara menerbitkan buku >>


Setelah mengikuti Workshop EDAN setahun lalu, alhamdulillah rasa percaya diri saya meningkat secara drastis. Jika dulu saya sering bertanya “Apa saya mampu? Apa saya punya kompetensi?”, kini saya dengan penuh percaya diri berkata bahwa saya mampu, saya punya kompetensi.

Namun setelah beberapa minggu berlalu, setelah beberapa saat “terlena” oleh rasa percaya diri yang demikian kuat dan menggebu-gebu, tiba-tiba saya sadar. Saya dilanda rasa takut yang luar biasa. Saya khawatir bila saya secara sangat halus terjebak ke dalam sebuah sikap yang sangat dibenci oleh Allah: SOMBONG!

“Apakah saya telah berubah menjadi orang sombong? Apakah saya sekarang merasa sebagai orang yang sangat hebat?”

Ketika saya berkata “Saya seorang penulis dengan kompetensi yang tak dapat diragukan” (ini adalah salah satu hal yang diajarkan pada Workshop EDAN), apakah itu menandakan bahwa saya sedang sombong?

Terus terang, saya lama berpikir soal ini. Saya pelajari ISI HATI saya baik-baik. Sejujurnya, saya paling takut bila saya akhirnya berubah menjadi orang yang sombong. Tapi di sisi lain, saya ingin menjadi orang yang penuh percaya diri.

Pertanyaannya:
Bagaimana caranya memisahkan SOMBONG dan PERCAYA DIRI?

Sepertinya kedua hal ini memiliki jarak yang sangat tipis, membuat saya bingung bagaimana cara membedakannya.

* * *

Di tengah kebingungan itu, tiba-tiba saya teringat pada film Spiderman. Peter Parker, tokoh yang “dikutuk” menjadi Spiderman, adalah seorang pemuda yang sama sekali tidak pernah menghendaki dirinya menjadi Spiderman. Tapi tiba-tiba saja, tanpa dia kehendaki sama sekali, dia telah menjadi seorang MANUSIA SUPER. Dia punya kekuatan yang sangat luar biasa.

Awalnya, Peter Parker menjadi sangat bahagia atas KARUNIA yang dia dapatkan. Ia gunakan kemampuannya itu untuk membeli sebuah mobil impian. Tapi ternyata gagal.

Lantas, pamannya memberikan sebuah petuah yang akhirnya mengubah seluruh jalan hidup Peter Parker, “With great power comes great responsibility.”

Ya, ternyata di balik kekuatan SpiderMan yang sangat luar biasa tersebut tersimpan sebuah tanggung jawab yang sangat luar biasa pula. Peter Parker akhirnya menyadari hal ini. Maka dia pun menggunakan kekuatan supernya untuk membela kebenaran dan memberantas kejahatan.

* * *

Walau Spiderman hanyalah fiksi, saya percaya bahwa cerita ini mengandung pesan moral yang sangat luar biasa.

Peter Parker pernah berkata, “I am Spiderman, It’s my curse.” Dia sangat yakin bahwa menjadi Spiderman adalah “kutukan” hidupnya. Maka dia menerima hal itu dengan lapang dada. Dia dengan penuh percaya diri memanfaatkan kekuatan supernya untuk melaksanakan tanggung jawab yang tersimpan di balik “great power” tersebut.

* * *

Alhamdulillah, cerita ini akhirnya membuat saya paham tentang perbedaan antara SOMBONG dengan PERCAYA DIRI.

Sama seperti Spiderman, saya pun harus sadar bahwa di balik “great power” yang saya miliki, tersimpan sebuah “great responsibility”. Saya bertanggung jawab penuh kepada Allah untuk menjalankan tanggung jawab tersebut sebaik-baiknya.

Penulis novel best seller Gajah Mada, Kresna Hadi, pernah berkata, “Ketika Tuhan memberikan Anda bakat menulis, itu artinya Tuhan menyuruh Anda memanfaatkan keahlian menulis tersebut untuk mencari rezeki. Anda harus menjadikan kegiatan menulis sebagai sumber penghasilan utama Anda.”

Dalam konteks yang lebih luas, saya sadar bahwa di balik bakat menulis yang saya miliki, sebenarnya Tuhan berbicara pada saya, “Hai Jonru, manfaatkanlah bakat yang AKU berikan padamu ini untuk menjalankan tanggung jawab ibadah dan dakwah sebagaimana yang Aku perintahkan kepada seluruh makhluk ciptaanKu.”

Maka… dalam konteks inilah saya akhirnya menemukan perbedaan antara PERCAYA DIRI dengan SOMBONG.

PERCAYA DIRI adalah ketika saya menyadari apa “kutukan” saya, dan dengan penuh kesadaran saya menjalankan tanggung jawab yang tersimpan di baliknya. Saya manfaatkan bakat dan keahlian saya untuk mencari rezeki, berdakwah, beribadah, memberikan yang terbaik bagi umat manusia.

Sedangkan SOMBONG adalah ketika saya merasa paling hebat, merasa takut bahkan tersinggung bila punya pesaing, dan suka meremehkan kemampuan orang lain yang memiliki bakat/keahlian yang sama dengan saya. SOMBONG juga adalah ketika saya memanfaatkan “great power” sekehendak saya, untuk kepentingan saya sendiri.

Dengan pemikiran seperti itu, alhamdulillah saya akhirnya bisa lega dan tidak takut lagi. Saya tidak khawatir lagi ketika memelihara rasa percaya diri yang telah tumbuh secara luar biasa dalam diri saya.

Kini, saya memahami APA tugas utama saya di muka bumi ini. Sama seperti Spiderman, tugas saya adalah menerima KUTUKAN saya secara TAWAKKAL, lalu menjalankan TANGGUNG JAWAB yang tersimpan di balik kutukan itu.

Maka, kini dengan penuh percaya diri saya berkata, “I am a writer. It’s my curse.”

Cilangkap, 28 Maret 2008

Jonru

1. NB: Saya pernah menulis artikel yang mirip sekali dengan artikel di atas. Judulnya “Bagaimana Jika Kamu Menjadi Spiderman?”

2. Maaf ini bukan promosi. Saya sudah merasakan manfaat yang sangat luar biasa setelah mengikuti Workshop EDAN bersama Pak Ikhwan Sopa. Rasa percaya diri saya meningkat dengan luar biasa. Rasa percaya diri merupakan salah satu kunci sukses. Karena itu, tak ada salahnya bila Anda mengikuti Workshop yang sangat luar biasa ini. KLIK DI SINI untuk informasi selengkapnya.