APA KATA MEREKA..!!


Selengkapnya...

Tips: Motivasi, Komunikasi, Leadership

THE POWER OF EDAN

"Apa jadinya jika Anda memiliki target dan Anda tahu bahwa Anda tidak mungkin gagal mencapainya?"

" Self Confidence, Self Esteem"
" Tranformation Your Life "
" Change Your Mind"
"Take Control Your Life"



Yakinlah saat ini Anda pada keputusan YANG TEPAT ..
segera Ambil kesempatan untuk mengikuti WORKSHOP E.D.A.N….!!
Belum Percaya..!!
Kami Meng GARANSI Keputusan Anda dengan
100% INVESTASI yang telah di bayarkan…!!!



Komentar PESERTA Workshop

Sombong dan Percaya Diri, Apa Bedanya?
Author: jonru. 28 March 2008 : 2:50 pm.
Sekolah-Menulis Jarak Jauh | Cara menerbitkan buku >>


Setelah mengikuti Workshop EDAN setahun lalu, alhamdulillah rasa percaya diri saya meningkat secara drastis. Jika dulu saya sering bertanya “Apa saya mampu? Apa saya punya kompetensi?”, kini saya dengan penuh percaya diri berkata bahwa saya mampu, saya punya kompetensi.

Namun setelah beberapa minggu berlalu, setelah beberapa saat “terlena” oleh rasa percaya diri yang demikian kuat dan menggebu-gebu, tiba-tiba saya sadar. Saya dilanda rasa takut yang luar biasa. Saya khawatir bila saya secara sangat halus terjebak ke dalam sebuah sikap yang sangat dibenci oleh Allah: SOMBONG!

“Apakah saya telah berubah menjadi orang sombong? Apakah saya sekarang merasa sebagai orang yang sangat hebat?”

Ketika saya berkata “Saya seorang penulis dengan kompetensi yang tak dapat diragukan” (ini adalah salah satu hal yang diajarkan pada Workshop EDAN), apakah itu menandakan bahwa saya sedang sombong?

Terus terang, saya lama berpikir soal ini. Saya pelajari ISI HATI saya baik-baik. Sejujurnya, saya paling takut bila saya akhirnya berubah menjadi orang yang sombong. Tapi di sisi lain, saya ingin menjadi orang yang penuh percaya diri.

Pertanyaannya:
Bagaimana caranya memisahkan SOMBONG dan PERCAYA DIRI?

Sepertinya kedua hal ini memiliki jarak yang sangat tipis, membuat saya bingung bagaimana cara membedakannya.

* * *

Di tengah kebingungan itu, tiba-tiba saya teringat pada film Spiderman. Peter Parker, tokoh yang “dikutuk” menjadi Spiderman, adalah seorang pemuda yang sama sekali tidak pernah menghendaki dirinya menjadi Spiderman. Tapi tiba-tiba saja, tanpa dia kehendaki sama sekali, dia telah menjadi seorang MANUSIA SUPER. Dia punya kekuatan yang sangat luar biasa.

Awalnya, Peter Parker menjadi sangat bahagia atas KARUNIA yang dia dapatkan. Ia gunakan kemampuannya itu untuk membeli sebuah mobil impian. Tapi ternyata gagal.

Lantas, pamannya memberikan sebuah petuah yang akhirnya mengubah seluruh jalan hidup Peter Parker, “With great power comes great responsibility.”

Ya, ternyata di balik kekuatan SpiderMan yang sangat luar biasa tersebut tersimpan sebuah tanggung jawab yang sangat luar biasa pula. Peter Parker akhirnya menyadari hal ini. Maka dia pun menggunakan kekuatan supernya untuk membela kebenaran dan memberantas kejahatan.

* * *

Walau Spiderman hanyalah fiksi, saya percaya bahwa cerita ini mengandung pesan moral yang sangat luar biasa.

Peter Parker pernah berkata, “I am Spiderman, It’s my curse.” Dia sangat yakin bahwa menjadi Spiderman adalah “kutukan” hidupnya. Maka dia menerima hal itu dengan lapang dada. Dia dengan penuh percaya diri memanfaatkan kekuatan supernya untuk melaksanakan tanggung jawab yang tersimpan di balik “great power” tersebut.

* * *

Alhamdulillah, cerita ini akhirnya membuat saya paham tentang perbedaan antara SOMBONG dengan PERCAYA DIRI.

Sama seperti Spiderman, saya pun harus sadar bahwa di balik “great power” yang saya miliki, tersimpan sebuah “great responsibility”. Saya bertanggung jawab penuh kepada Allah untuk menjalankan tanggung jawab tersebut sebaik-baiknya.

Penulis novel best seller Gajah Mada, Kresna Hadi, pernah berkata, “Ketika Tuhan memberikan Anda bakat menulis, itu artinya Tuhan menyuruh Anda memanfaatkan keahlian menulis tersebut untuk mencari rezeki. Anda harus menjadikan kegiatan menulis sebagai sumber penghasilan utama Anda.”

Dalam konteks yang lebih luas, saya sadar bahwa di balik bakat menulis yang saya miliki, sebenarnya Tuhan berbicara pada saya, “Hai Jonru, manfaatkanlah bakat yang AKU berikan padamu ini untuk menjalankan tanggung jawab ibadah dan dakwah sebagaimana yang Aku perintahkan kepada seluruh makhluk ciptaanKu.”

Maka… dalam konteks inilah saya akhirnya menemukan perbedaan antara PERCAYA DIRI dengan SOMBONG.

PERCAYA DIRI adalah ketika saya menyadari apa “kutukan” saya, dan dengan penuh kesadaran saya menjalankan tanggung jawab yang tersimpan di baliknya. Saya manfaatkan bakat dan keahlian saya untuk mencari rezeki, berdakwah, beribadah, memberikan yang terbaik bagi umat manusia.

Sedangkan SOMBONG adalah ketika saya merasa paling hebat, merasa takut bahkan tersinggung bila punya pesaing, dan suka meremehkan kemampuan orang lain yang memiliki bakat/keahlian yang sama dengan saya. SOMBONG juga adalah ketika saya memanfaatkan “great power” sekehendak saya, untuk kepentingan saya sendiri.

Dengan pemikiran seperti itu, alhamdulillah saya akhirnya bisa lega dan tidak takut lagi. Saya tidak khawatir lagi ketika memelihara rasa percaya diri yang telah tumbuh secara luar biasa dalam diri saya.

Kini, saya memahami APA tugas utama saya di muka bumi ini. Sama seperti Spiderman, tugas saya adalah menerima KUTUKAN saya secara TAWAKKAL, lalu menjalankan TANGGUNG JAWAB yang tersimpan di balik kutukan itu.

Maka, kini dengan penuh percaya diri saya berkata, “I am a writer. It’s my curse.”

Cilangkap, 28 Maret 2008

Jonru

1. NB: Saya pernah menulis artikel yang mirip sekali dengan artikel di atas. Judulnya “Bagaimana Jika Kamu Menjadi Spiderman?”

2. Maaf ini bukan promosi. Saya sudah merasakan manfaat yang sangat luar biasa setelah mengikuti Workshop EDAN bersama Pak Ikhwan Sopa. Rasa percaya diri saya meningkat dengan luar biasa. Rasa percaya diri merupakan salah satu kunci sukses. Karena itu, tak ada salahnya bila Anda mengikuti Workshop yang sangat luar biasa ini. KLIK DI SINI untuk informasi selengkapnya.

Tidak ada komentar: